Salam Sahabat Garuda – Mencari Pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi dan minat kita adalah hal yang penting dalam membangun karier kedepan. Namun, di era digital seperti sekarang ini, yang mana akses saat ini sangat mudah dari bebagai macam media dan platform aplikasi jobseeker yang pernah kalian dengar dan tahu tentunya, sekarang munculnya lowongan kerja palsu telah menjadi masalah yang serius bagi para pencari kerja. Namun, para jobseeker atau pencari kerja harus lebih teliti dan waspada terhadap lowongan kerja palsu yang semakin marak seperti sekarang ini.
Dikutip dari laman jobStreet indonesia, melalui Managing Director JobStreet Indonesia Varun Mehta mengatakan, fenomena lowongan keja palsu ini terjadi karena banyak pihak tak bertanggung jawab yang menyalahgunakan nama besar dari perusahaan secara fiktif, tujuannya menjebak orang-orang yang sedang mencari pekerjaan serta mencari keuntungan semata bagi pelaku.
Secara psikologis, orang yang sangat terdesak mencari pekerjaan cenderung kurang fokus dalam memeriksa iklan lowongan, sehingga kurang teliti dan antisipatif terhadap modus penipuan yang mungkin terjadi. Situasi inilah yang dimanfaatkan oleh oknum-oknum perusahaan palsu. “Oleh karena itu para pencari kerja harus lebih berhati-hati saat menerima lowongan pekerjaan,” kata dia dalam keterangan tertulisnya.
Inilah 7 Cara Menghindari Lowongan Kerja Palsu
- Pastikan kredibilitas perusahaan
Ketika menemukan iklan lowongan pekerjaan melalui website resmi perusahaan, pastikan kredibilitas alamat dan nomor kontak perusahaan tersebut. Cobalah untuk mencari alamat resmi perusahaan. seperti website, map, ataupun lewat forum medsos yang dianggap kredibel Kemudian jika alamat yang ditemukan berbeda dengan alamat yang tercantum, itu bisa menjadi salah satu contoh iklan lowongan pekerjaan palsu. - Jangan berikan data yang terlalu pribadi
Data-data pribadi yang sering diminta oleh lowongan pekerjaan palsu adalah foto KTP, SIM, kartu keluarga, fotokopi ijazah, transkrip nilai, dan NPWP. Umumnya pembuat lowongan kerja palsu ini meminta data-data tersebut secara detail termasuk foto halaman depan dan belakang. Padahal, sebenarnya dokumen-dokumen tersebut belum dibutuhkan ketika masih di tahap awal melamar kerja. Oleh karenanya, behati-hatilah saat membagikan data-data pribadi tersebut, setidaknya sampai Anda sudah melewati tahap wawancara ataupun proses awal lainya. - Cek kembali lowongan kerja
Saat melakukan riset perusahaan, Anda bisa memeriksa posisi yang ditawarkan di iklan lowongan yang ditemukan untuk memastikan adanya lowongan untuk posisi pekerjaan tersebut. Selain itu, Anda juga bisa mencari tahu mengenai hal-hal terkait posisi pekerjaan yang mereka tawarkan seperti deskripsi pekerjaan, gaji, dan kualifikasi posisi tersebut. - Jangan berikan uang pelicin
Perekrut pekerjaan yang meminta uang merupakan salah satu tanda bahaya terbesar saat menemukan iklan pekerjaan atau tawaran pekerjaan. Jika harus membayar untuk melamar sebuah pekerjaan apalagi kalau masih di tahap awal, kemungkinan besar itu adalah penipuan. Ketika Anda menemukan kasus-kasus penipuan seperti itu, laporkan ke pihak yang berwenang sehingga mereka berhenti melakukan penipuan kepada lebih banyak orang. - Pastikan kembali alamat email perusahaan
Biasanya, ketika perusahaan memberikan informasi panggilan wawancara, mereka mengirimkannya melalui email resmi perusahaan. Pastikan atau amati betul bahwa Anda mengirimkan CV atau menerima panggilan wawancara dari alamat email yang resmi. Biasanya, oknum perusahaan palsu akan memilih nama domain yang mirip dengan domain asli, bahkan menyiapkan konten serupa untuk meyakinkan para korbannya. Perhatikan kembali apakah ada salah penulisan pada nama perusahaan atau tidak. Jika tidak berhati-hati, data pribadi Anda bisa dicuri oleh penipu. - Hindari situs lowongan kerja yang tidak kredibel
Hindari situs lowongan kerja yang menyediakan banyak iklan dengan informasi yang kurang jelas atau informasi palsu. Salah satunya ketika membaca lowongan pekerjaan, perhatikan kembali penulisan iklan tersebut. Jika menemukan banyak salah penulisan atau typo, penggunaan huruf kapital yang tidak tepat, atau salah tanda baca, maka Anda harus waspada dengan lowongan pekerjaan tersebut. Kalimat yang berbelit-belit tanpa poin yang jelas dan ejaan yang tidak sesuai EYD juga harus diwaspadai. - Pekerjaannya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan
Lowongan kerja palsu kerap mengimingi calon korbannya dengan gaji yang besar untuk tanggung jawab pekerjaan yang ringan. Dengan menawarkan hal ini, para penipu menjebak para korban yang berharap bisa mendapatkan uang dengan pekerjaan yang mudah. Umumnya, para korban yang terjebak merupakan pencari kerja yang mencari pekerjaan paruh waktu atau belum memiliki pengalaman kerja yang mumpuni atau bahkan masih baru lulus sekolah. Untuk itu, jika lowongan kerja yang ditawarkan terlalu bagus untuk menjadi kenyataan lebih baik lupakan saja. Namun jika masih ragu lowongan kerja itu penipuan atau bukan, Anda bisa mengecek website perusahaan tersebut atau mencari tahu berapa kisaran gaji di pasaran dengan pekerjaan yang sama dengan yang ditawarkan.
Demikian semoga artikel ini memberikan pencerahaan dan perhatian bagi para pencari kerja dimanapun kalian berada syukuri yang sudah anda dapat dan tetap semangat !!!
𝙎𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙂𝙖𝙧𝙪𝙙𝙖
𝘽𝙚𝙡𝙖𝙟𝙖𝙧, 𝙗𝙚𝙧𝙩𝙪𝙢𝙗𝙪𝙝 𝙙𝙖𝙣 𝙨𝙪𝙠𝙨𝙚𝙨 𝙗𝙚𝙧𝙨𝙖𝙢𝙖
𝙂𝙄𝙎 S𝙖𝙝𝙖𝙗𝙖𝙩 𝙋𝙚𝙠𝙚𝙧𝙟𝙖, 𝙈𝙞𝙩𝙧𝙖 𝙋𝙚𝙣𝙜𝙪𝙨𝙖𝙝𝙖
𝙆𝙚𝙥𝙚𝙧𝙘𝙖𝙮𝙖𝙖𝙣 𝘼𝙣𝙙𝙖 𝙄𝙣𝙫𝙚𝙨𝙩𝙖𝙨𝙞 𝙆𝙖𝙢𝙞